Wisata Bima
Wisata Alam Soromandi
Wisata Alam Soromandi Bima adalah salah
satu kota kecil yang terletak di ujung timur Propinsi NTB (Nusa Tenggara
Barat), di bumi Ngaha Aina Ngoho ini tersimpan banyak sekali aset-aset
alam yang menyimpan sejuta pesona yang masih belum terjamah, dan perlu
untuk di gali dan dijadikan sebagai objek wisata. Aset alam ini bisa
dijadikan sebagai daya tarik para wisatawan domestik maupun asing.
Gambar-gambar yang saya ambil disini merpakan hasil jepretan dari
komunitas pecinta alam bima “KOPA MBOJO”
Desa Campa
Campa adalah salah satu desa kecil yang
letaknya di kabupaten Bima, NTB, khususnya di kecamatan Madapangga.
Letaknya memang jauh dari keramaian, tetapi campa juga menyimpan
keindahan alam yang mungkin banyak orang yang belum tahu akan hal ini.
Contohnya seperti wana wisata OI TABA, kalo yang ini mungkin sudah
banyak yang tahu, tetapi ada satu tempat yang belum orang tahu letaknya
yaitu AIR TERJUN, Berikut ini adalah foto-foto wana wisata OI TABA
Campa, bentuk wana wisata ini adalah semacam tempat meluncur tapi
bedanya tempat meluncur di OI taba ini di bentuk oleh alam
Pantai Kalaki
Pantai Kalaki adalah pantai berpasir yang
cukup landai, terletak di sebelah selatan kota Bima. Dari kota Bima,
melewati Lawata menuju ke arah Lapangan Terbang Palibelo. Di Kalaki,
pengunjung bisa bermain air laut yang dangkal, atau piknik sambil
menikmati pemandangan laut teluk Bima. Pengunjung Pantai Kalaki umumnya
berasal dari kota Bima dan dari kecamatan Woha dan Belo/Palibelo. Pada
waktu liburan seperti saat Aru Raja (Lebaran), pantai Kalaki ramai
sekali. Para pedagang jauh-jauh hari sudah mendirikan tenda-tenda di
pinggir jalan sepanjang pantai. Sebenarnya, pantai Kalaki tidaklah
terlalu bagus. Pasirnya bercampur lumpur sehingga kalau dilalui akan
menjadi keruh. Di samping itu terdapat banyak batu-batu yang cukup tajam
jika diinjak, dan tentu sangat tidak nyaman karena bisa menyandung.
Pantai juga terlalu landai sehingga untuk mendapatkan kedalaman yang
cukup untuk berenang atau menyelam, pengunjung harus masuk jauh ke dalam
laut.
Jika air laut surut, pemandangan
menjadi tidak sedap lagi karena air menjadi sangat jauh ke dalam
sementara daratan yang ditinggalkannya tampak penuh batu yang
berserakan. Pemda Kabupaten Bima yang menjadi “pemilik” pantai Kalaki
tampak sudah melakukan beberapa “pembangunan” di pantai tersebut, berupa
beberapa shelter yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berteduh dan
duduk-duduk. Namun jumlahnya tentu tidak mencukupi saat pengunjung
ramai seperti ketika Aru Raja. Pengunjung akhirnya menggelar tikar dan
berkelompok di kebun orang di seberang pantai. Mereka umumnya mengadakan
acara berbeque atau “bakar-bakar” di tempat itu. Biasanya, yang dibakar
adalah ayam dan ikan laut. Pantai Kalaki, sekali lagi, menjadi pilihan
masyarakat untuk piknik karena tidak banyak pilihan yang lebih baik
lagi. Pantai di teluk Waworada (sebelah timur Karumbu) yang lebih indah
dengan view pantai selatan sangat jauh dan fasilitas jalan juga belum
memadai. Dalam hal ini, Pemda Kabupaten Bima masih harus berperan lagi
dalam menata obyek wisata yang dibutuhkan oleh masyarakat
Lawata
Pantai Lawata adalah berupa sebuah
“tonjolan” ke teluk Bima. Di Lawata terdapat sebuah bukit kecil yang
memiliki beberapa buah gua kecil.Lawata memang sudah sejak dulu menjadi
sebuah obyek wisata atau tempat piknik bagi masyarakat Bima. Lawata
terletak hampir di luar kota Bima Pantainya bukanlah tempat yang bagus
untuk bermain air, namun air (laut)nya bisa dibilang cukup jernih
walaupun kadang berlumpur dan banyak batu-batu yang berserakan. Karena
historinya, Lawata kemudian “dibangun”, dibuatkan banyak “cottage” yang
berderet di sepanjang pantainya. Setiap cottage memiliki bagian “dalam”
yang bisa digunakan untuk lesehan, bagian luar/depan yang bisa digunakan
untuk memandang ke arah laut/teluk, dan tempat berbeque di sebelah
luar/belakang. Tampaknya, setiap cottage cukup untuk sebuah keluarga
atau rombongan yang lebih dari 10 orang.
SUMBER
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar